Yang terhormat Bapak kepala sekolah SMP Negeri 3 Kota Bekasi, Ibu-bapak guru beserta stafnya, dan teman-teman sekalian yang saya cintai.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismilahirrahmanirrahim, alhadulillahirabbil ‘aalamin. Tiada kata yang lebih pantas untuk kita ucapkan selain memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kepada kita segala rohmat, taufiq, dan hidayahnya. Sehingga kita masih dapat berkumpul di pagi yang cerah ini untuk memperingati “Maulid Nabi” Muhammad SAW.
Yang kedua salam dan shalawat juga kita panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa di tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat yang paling tinggi di akhirat.
Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipin besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya. Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme.
Tentu, sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati Maulid secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi dan rasul terakhir yang syarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk bapak-ibu, dan teman-teman semua. Dan saya berharap agar uraian ini tidak hanya didengar saja tapi dipahami maknanya. Sekian pidato dari saya, Mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan dihati bapak-ibu, saudara.
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.